Bekerja.id, – Belakangan ini sedang hangat di media sosial isu mengenai orang-orang yang memulai investasi saham. Namun sangat disayangkan, banyak masyarakat menjadi investor pemula hanya karena mengikuti tren yang sedang terjadi. Para investor pemula melakukan berbagai cara yang salah untuk melakukan penanaman modal, seperti berhutang. Para investor ini cenderung melupakan hal-hal esensial mengenai investasi saham.
Apa itu investasi saham?
Investasi saham sendiri merupakan suatu kegiatan penanaman modal seseorang pada suat perusahaan atau perseroan terbatas dengan tujuan untuk mendukung jalannya perekonomian dan memberikan untung bagi si pemegang saham (investor).
Investasi saham merupakan jenis investasi yang high risk, high return, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan penanaman modal berupa saham dapat mendapatkan hasil (return) yang tinggi, namun dapat mendapatkan kerugian yang cukup tinggi pula karena resikonya yang besar (high risk). Investor yang baru mulai bermain saham seringkali hanya mengingat perihal high return tanpa mengingat akan resikonya.
Salah satu hal penting yang perlu diingat sebelum memutuskan untuk melakukan investasi saham adalah bahwa investasi saham dilakukan menggunakan uang dingin. Apa itu uang dingin? Uang dingin merupakan uang yang tidak dibutuhkan atau tidak akan digunakan dalam jangka panjang. Uang itu bukan berupa dana darurat maupun uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mudahnya, uang dingin adalah uang yang nganggur.
Sampai disini sudah jelas bahwa orang yang menginvestasikan uangnya menggunakan hasil berhutang, menggunakan uang sekolah, maupun uang untuk kehidupannya sehari-hari adalah sebuah kesalahan besar.
Jadi, dana darurat pun tidak bisa digunakan untuk investasi saham?
Sangat tidak disarankan menggunakan dana darurat untuk melakukan investasi saham yang penuh dengan ketidakpastian. Dana darurat merupakan uang yang sengaja disiapkan untuk mengantisipasi kondisi darurat seperti PHK, sakit, kecelakaan, dan lain-lain.
Jangan pernah menggunakan dana darurat untuk investasi yang berisiko tinggi karena selain nilai naik turun yang akan berbahaya bagi dana darurat, juga akan susah dicairkan ketika membutuhkan dana dalam waktu yang singkat.
Sangat disarankan untuk mencukupi hal-hal seperti dana darurat, asuransi, melunasi hutang sebelum memutuskan untuk berinvestasi.