Bekerja.id — Genap hampir dua minggu sejak terhitung awal 2021, Indonesia sudah mengalami beberapa bencana alam yang cukup serius. Di musim penghujan seperti ini, memang menjadi musim rawan bencana. Dari mulai hujan hingga longsor.
Seperti yang baru-baru ini menjadi ramai di media sosial, #PrayForKalsel dan #PrayForSulbar.
Sejak 3 hari lalu, Kalimantan Selatan dikabarkan mengalami hujan secara terus menerus. Hal ini mengakibatkan banjir yang hampir menggenangi seluruh provinsi. Hari ini (15/01) wali kota Banjarmasin, Ibnu Sina, menetapkan status tanggap darurat banjir. Selain Banjarmasin, beberapa daerah lainnya di Kalimantan Selatan , seperti Kabupaten Hulu Sungai dan Kota Banjarbaru, juga menaikan status dari siaga menjadi tanggap darurat.
BNPB mengumumkan terdapat 21.990 jiwa yang terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Sedangkan Kabupaten Banjar dan Tanah Laut sudah menetapkan status bencana menjadi tanggap darurat sejak Rabu (13/01).
Dilansir oleh Tirto.id, banjir ini telah merusak beberapa jalan vital, seperti jalan menuju Bandara Internasional Syamsudin Noor. Banjir ini juga merusak jalan lintas utama kabupaten dan jalan utama provinsi. Hal ini juga menyebabkan akses bantuan logistik terhambat. Para netizen pun menaikkan tagar #PrayforKalsel dan #KalselJugaIndonesia untuk menggalang bantuan dan meminta bantuan TIM SAR.
Sedangkan di Sulawesi Barat, tepatnya di Majene dan Mamuju, dikabarkan mengalami gempa magnitudo 6.2 pada 02.28 Wita hari ini(15/01). Dilansir BMKG, gempa berada di 6km timur laut Majene dan pusat gempa berada di kedalaman 10km. Dalam gempa ini, sebanyak 42 jiwa dikabarkan meninggal dunia. BMKG memperingatkan gempa susulan yang dapat berpotensi tsunami. Masyarakat dihimbau tetap tenang dan menghindari bangunan-bangunan tinggi guna antisipasi gempa susulan. Gempa ini mengakibatkan Longsor yang menutup jalan trans di Sulawesi yang menghubungkan Mejene dengan Mamuju.
Selain di Sulawesi, gempa 4.9 magnitudo dilaporkan terjadi di wilayah Pangandaran, Jawa Barat pada 21.17 WIB hari ini (15/01). Pusat gempa berada di laut 88km dari tenggara Kabupaten Pangandaran dengan kedalaman 57km. Sampai saat ini, belum dikabarkan kerusakan bangunan atau korban jiwa.