Tren Staycation Meningkat, Startup Travel Belum Bisa Optimal

  • admin
  • Jan 11, 2021

Bekerja.id, – Selama masa pandemi Covid-19, berlibur ke tempat wisata menjadi terbatas. Sehingga banyak orang mulai beralih melakukan “staycation” untuk melepas bosan.

Staycation adalah cara orang untuk menghabiskan waktu liburan di tempat penginapan, misalnya vila, hotel, atau tempat penginapan lainnya, hal ini menjadi tren saat pandemi Covid-19. Sejak dilakukan pembatasan perjalanan lokal maupun international, membuat tren ini semakin banyak diminati orang.

Alasannya, staycation memberikan nilai serta suasana baru, walaupun tidak bisa melakukan perjalanan ke tempat wisata yang bisa berjumpa dengan banyak orang.

Namun hal ini sangat disayangkan, meskipun staycation menjadi tren dikalangan masyarakat. Disisi lain masih ada industri wisata startup online travel agent (OTA) yang belum bisa berdampak secara penuh adanya tren staycation.

Tren staycation sebagai cara yang bisa berpengaruh dalam menjaga minat masyarakat terhadap pariwisata agar tidak luntur”, ujar Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono, dikutip dari Bisnis.Com Minggu (10/1/2021).

“Penerapan layanan online travel untuk staycation, sangatlah terbatas,” ujarnya. Sehingga adanya tren staycation tidak akan berpengaruh terhadap pemasukkan OTA secara signifikan.

Tidak hanya itu saja, Handito menambahkan bahwa di tahun 2021 menjadi tahun yang cukup sulit bagi OTA, jika mereka masih bertahan dengan model bisnis yang normal.

Ia juga berpendapat bahwa, alangkah baiknya jika pelaku startup OTA melakukan pengembangan model bisnis baru. Contohnya bisa dipertimbangkan melakukan diversifikasi bisnis oleh-oleh wisata atau yang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *