Bekerja.id, – Masa pandemi virus Covid-19 membuat sejumlah emiten mulai menerbitkan global bond yang dipasarkan ke investor asing, untuk memenuhi kebutuhan likuidasi akibat berkurangnya pendapatan.
Terbaru, dua emiten tekstil mulai memasarkan global bond di tahun ini. Adapun dua emiten tekstil yang akan memasarkan global bond adalah PT Pan Brothers Tbk. (PBRX), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dengan target dana yang dikumpulkan lebih dari US$300 juta.
Sejumlah analis melihat bahwa penerbitan global bond dilakukan pada awal tahun agar strategi ini tepat guna untuk mengumpulkan dana.
Tren suku bunga yang rendah serta likuiditas yang berlebih yang dimiliki investor menjadi faktor pendorong penerbitan global bond.
Dikutip dari Bisnis.Com Rabu (13/1/2021), Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menyampaikan bahwa saat ini menjadi kesempatan yang tepat untuk menerbitkan global bond, memanfaatkan peluang suku bunga yang rendah dalam beberapa tahun kedepan.
“Peluang ini menjadi momen yang tepat untuk emisi obligasi seperti retire utang yang akan jatuh tempo dan modal kerja” ujar Janson Selasa (12/1/2021).
Ia menyampaikan jika penerbitan global bond tersebut bisa digunakan untuk membantu beban keuangan perusahaan di masa depan maupun untuk modal kerja.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyampaikan bahwa penerbitan obligasi ini memberikan efek positif bagi likuiditas PBRX. Namun selama masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan bagi industri tekstil kedepannya.
Saham SRIL ditutup menguat di level Rp270 mengalami kenaikan 0,75 persen pada perdagangan Selasa (12/1/2021). Jika dalam setahun berjalan atau year to date (ytd), kinerja saham SRIL akan mengalami kenaikan 5,47 persen.
Di sisi lain saham PBRX terkoreksi hingga 2,34 persen menuju ke level Rp250 selama setahun berjalan saham PBRX terkoreksi sangat dalam hingga 58,33 persen.
Coorporate Communication Sri Rejeki Isman Joy Citradewi menyampaikan bahwa perusahaan akan berencana untuk menerbitkan global bond dengan nominal mata uang dolar AS dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$325 juta.
“Terkait kapan dilakukan penerbitan global bond tersebut, nanti lihat perkembangannya,” ujarnya
Dilihat dari keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi valas tersebut akan dijamin oleh entitas anak perusahaan seperti PT Bitratex Industries, PT Sinar Pantja Djaja, dan PT Primayudha Mandirijaya.
Obligasi global tersebut akan diterbitkan serta tercatat di Bursa Efek Singapura dengan detail kupon dan tenor yang belum dijelaskan secara lengkap oleh pihak perusahaan.
Meskipun begitu, emiten saham SRIL belum memberikan penjelasan terkait rencana penggunaan dana dari hasil penerbitan obligasi global tersebut.
Kemudian PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) juga berencana menerbitkan obligasi valas dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$350 juta dengan tenor maksimal 5 tahun sejak berlakunya penerbitan obligasi valas tersebut.
Surat utang tersebut akan dijamin oleh entitas anak perusahaan serta jaminan kebendaan lainnya dari perusahaan maupun entitas anak.
Emiten dengan kode saham PBRX berencana menerbitkan obligasi tersebut di Bursa Efek Singapura. PBRX juga berencana akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (6/1/2021), namun hal tersebut terpaksa diundur hingga waktu yang akan diberitahukan selanjutnya.