Bekerja.id – Suatu organisasi untuk mengukur performa kerja dan efektifitas kinerja, alangkah baiknya menggunakan indikator. Beberapa perusahaan-perusahaan besar setiap tahunnya melakukan pengukuran kinerja karyawan dengan performance appraisal untuk diberikan reward atau punishment.
Dengan metode performance appraisal yang bisa dikatakan sama dengan KPI (Key Performance Indicator) yang dapat mengukur performa kerja dalam perusahaan. Selain menggunakan KPI beberapa belakangan ini sering terdengar tools yang dapat membuat perusahaan lebih cepat tumbuh dan berinovasi dalam waktu singkat.
OKR (Objective and Key Result), tools ini dapat membantu dalam mengukur kinerja yang dilakukan untuk mencapai target perusahaan.
KPI dan OKR memiliki perbedaan, namun masih memiliki fungsi yang sama penting untuk indikator kemajuan dari perusahaan. KPI dan OKR dapat memacu kinerja karyawan supaya lebih produktif dalam perusahaan. Sebab itu KPI dan OKR saling melengkapi, sehingga mampu untuk meningkatkan target dari perusahaan.
Menentukan OKR
OKR menggunakan kata-kata yang dapat memotivasi dan menginsiprasi untuk memacu tim dalam melakukan sesuatu yang terbaik demi tercapainya target perusahaan.
Misalanya, jika Anda menjadi seorang leader tim yang akan memberikan perintah ke karyawan Anda untuk menaikan keuntungan dengan mengucapkan “target keuntungan naik 15%” dibandingan dengan leader mengucapkan “Untuk meningkatkan gaji kita, maka target keuntungan kita harus naik 15%”. Mana yang lebih baik untuk dilakukan? Pasti akan memilih gaji naik sebab disitu ada motivasi yang mendorong kita untuk memenuhi target perusahaan.
Bagaimana dengan cara untuk mengukur objective tersebut, hal ini dapat dilakukan dengan KR atau KPI. Objective dapat dilakukan dalam waktu satu periode, mingguan, bulanan, atau bisa setiap semester. Objective dapat dilakukan lebih dari satu, namun hal ini bisa disesuaikan dengan kemampuan karyawan.
KPI Sebagai Pelengkap
Jika dibayangkan KPI bisa sebagai indikator dalam mobil yang bisa memperlihatkan kondisi mesin, kondisi bensin, jumlah oli, dan sebagainya. Sedangkan OKR dapat dibayangkan sebagai GPS navigasi atau penunjuk jalan untuk mencapai target. Jika KPI mengalami kerusakan pada mesin, maka OKR dapat membantu untuk mencari bengkel terdekat. Jadi KPI dan OKR menjadi indikator dalam mencapai target perusahaan, serta saling melengkapi antara KPI dan OKR.
Transparan Dan Mudah Dipahami
OKR sangat mengerti akan kemudahan untuk semua pihak dan menjunjung tinggi transparasi pada bisnis. Terdapat guideline yang detail jika diterapkan pada OKR, sehingga hal ini mempermudah tim untuk memantau kinerja yang dilakukan hari ini dengan kinerja yang dilakukan sebelumnya, apakah sesuai dengan target atau tidak. Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi kedepan, sehingga bisa memberikan penilaian dari diri kita sejauh mana perkembangan usaha yang kita miliki dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Selain dari kinerja karyawan lakukan bisa tercatat dan termonitor secara langsung dan transparan, hal ini memberikan keuntungan bagi tim menajemen untuk mengetahui kinerja dari masing-masing karyawan.
Hal ini berbeda apabila tidak menggunakan metode OKR laporan kinerja yang tidak tercatat dan termonitor secara langsung dan transparan, sehingga menyebabkan kesalahan dalam informasi kinerja, yang dapat memicu sulitnya mencapai target.
Kapan Saatnya Menggunakan OKR
OKR akan lebih mudah diterapkan pada kondisi karyawan perusahaan masih sedikit, sehingga hal ini menjadi budaya yang bisa diterapkan secara langsung oleh karyawan baru. Dengan OKR ini dapat mempermudah dalam evaluasi maupun meeting menjadi lebih cepat dan fokus, sehingga hal ini bisa memanfaatkan efisien waktu.
Jika Anda menerapkan OKR, hal ini tidak dapat dirasakan secara instan. Setidaknya membutuhkan waktu enam hingga 12 minggu untuk merasakan manfaat menggunakan metode OKR, bahkan bisa juga berbulan-bulan atau bisa lebih untuk merasakan hasilnya, namun hal ini tergantung dari tools yang digunakan dan mindset karyawannya.
OKR sudah banyak diterapkan oleh perusahan besar seperti Google, LinkedIn, Intel, Adobe dan Twitter, hal ini memberikan bukti bahwa perusahaan tersebut layak bearada di puncak. Oleh sebab itu, konsep OKR ini dapat diterapkan di beberapa perusahaan Indonesia, sehingga bisa mampu bersaing dengan perusahaan international.