Bekerja.id, – Rabu (20/01) waktu setempat, Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Sumpah jabatan dan pelantikan ini dilakukan di Gedung Capitol, Washington DC. Kamala Harris yang merupakan Wakil Presiden AS terlebih dahulu melakukan sumpah jabatan dihadapan hakim Mahkamah Agung, Sonia Sotomayor. Hal ini menjadi sejarah tersendiri bagi AS, mengingat Kamala Harris merupakan perempuan pertama berdarah India dan Jamaica yang berhasil menjabat sebagai Wakil Presiden AS. Pelantikan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah Joe Biden sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan Negara Super Power tersebut.
Upacara dilangsungkan dengan pengamanan ketat yang melibatkan 25.000 pasukan. Hal ini dilakukan sebagai sebuah langkah antisipasi mengingat beberapa pekan yang lalu, tepatnya 6 Januari 2021 terjadi penyerbuan yang mengarah ke Gedung Capitol, sehingga menyebabkan hilangnya nyawa lima orang. Dalam pidatonya, Biden menyampaikan banyak hal salah satunya mengenai persatuan masyarakat AS. “Kita bisa bersatu, berhenti untuk saling marah, dan menurunkan emosi. Karena tanpa persatuan, tidak akan ada perdamaian. Hanya kegetiran dan kemarahan, tak akan ada kemajuan, hanya kemarahan yang melelahkan, tidak ada tindakan nyata, hanya kekacauan semata,” kata Biden. Ia juga menyebut bahwa ini merupakan hari yang bersejarah dan penuh harapan, untuk demokrasi AS. Upacara pelantikan juga turut menampilkan beberapa pesohor diantaranya Jeniffer Lopez, Lady Gaga yang membawakan lagu kebangsaan AS, Garth Brooks dengan lagu Amazing Race serta Amanda Gorman yang membawakan puisinya berjudul The Hill We Climb.
Upacara kenegaraan yang berlangsung khidmat ini turut dihadiri oleh beberapa mantan presiden AS, diantaranya Barack Obama, Bil Clinton, George W Bush, dan Wakil Presiden AS periode sebelumnya Mike Pence. Sedangkan Presiden AS sebelumnya yakni Donal Trump enggan menghadiri dan menyaksikan pelantikan Joe Biden yang menggantikan posisinya sebagai orang nomor satu di AS tersebut. Dilansir dari Kompas.com, menurut Juru Bicara Donal Trump, Judd Deere, Trump tidak hadir dalam pelantikan penerusnya karena yakin bahwa kemenangannya di Pilpres AS telah dicurangi. Pada upacara perpisahannya yang berlangsung di Anderws Air Base, Trump hanya menyampaikan harapan bagi pemerintahan AS selanjutnya. “Saya ingin mengucapkan selamat untuk pemerintah baru dan semoga sukses. Saya pikir mereka akan mencapai keberhasilan besar. Mereka sudah mempunyai fondasi untuk melakukan sesuatu yang luar biasa,” kata Trump.
Setelah resmi dilantik, Biden akan segera mengambil langkah untuk mencabut kebijakan Trump yang melanggar HAM, diantaranya terkait perdagangan senjata, kebebasan berekspresi, kesetaraan gender, kerjasama internasional untuk HAM, populasi yang dipersekusi, krisis iklim hingga pembunuhan orang berkulit hitam. Tak lupa masalah yang saat ini sedang menjadi fokus perhatian diberbagai negara dibelahan dunia yakni covid-19, AS harus mengawasi penjualan alat pengawasan ke seluruh dunia agar pemerintah dan aktor non- negara menggunakannya secara sah tanpa melanggar prinsip-prinsip HAM.