Bekerja.id, -Mencari kerja memang bukanlah sebuah perkara yang mudah. Nilai ataupun IPK yang tinggi pun belum tentu menjamin seseorang bisa mendapatkan pekerjaan yang ia inginkan dengan mudah. Terlebih di masa pandemi seperti ini, tak sedikit perusahaan yang bahkan harus memutus hubungan kerja dengan karyawannya demi keberlangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Alhasil, pemutusan hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan membuat persaingan didunia kerja selama pandemi Covid-19 ini semakin sengit. Inilah yang turut menjadi tantangan tersendiri bagi para pencari kerja/jobseeker ditengah wabah ini.
Semakin banyaknya para jobseeker saat ini membuat semakin banyak pula penipuan recruitment kerja yang mengatasnamakan perusahaan tertentu. Ditambah lagi dengan sistem recruitment yang mulai beralih via online ditengah pandemi ini, seolah menambah peluang bagi oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya. Tak jarang banyak para jobseeker yang akhirnya tergiur dengan iming-iming dari penipuan tersebut. Namun perlu diketahui bahwa modus penipuan dalam recruitment kerja sebenarnya dapat diketahui sejak awal lho, apa saja modus penipuan itu? Dilansir dari Glints dan Jobstreet.com, berikut tanda-tanda lowongan palsu yang beredar di situs pencari kerja;
- Sistem penulisan yang buruk. Hal ini terlihat dari deskripsi lowongan pekerjaan yang berbelit-belit, sulit dipahami dan banyak kesalahan ketik (typo).
- Tidak mementingkan pengalaman kerja. Demi mendapatkan kandidat sebanyak-banyaknya, lowongan palsu biasanya tidak menyebutkan pentingnya pengalaman kerja dibagian kualifikasi pendaftar.
- Email tidak professional. Biasanya lowongan kerja palsu akan membuat email yang tidak kredibel, seperti pencantuman logo perusahaan dengan kualitas gambar yang buruk, nama recruiter yang disertai dengan gelar misal Cinta Kirana, S.E, M.BA serta cap tanda tangan yang hanya berlogo digital bukan cap perusahaan asli.
- Meminta sejumlah uang dengan alasan yang tidak jelas. Hampir diseluruh lowongan pekerjaan resmi yang biasanya diiklankan akan selalu memberi peringatan bahwa perusahaan tidak akan pernah memungut biaya sama sekali baik dalam proses pendaftaran maupun seleksi. Namun berbeda dengan lowongan pekerjaan palsu, biasanya oknum-oknum nakal ini akan meminta sejumlah uang kepada jobseeker untuk melakukan reservasi pemesanan tiket pada recruiter maupun pada agen travel palsu.
- Meminta informasi pribadi. Apabila kamu mendattar pekerjaan via online hal ini juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Berhati-hatilah apabila perusahaan tempat kamu melamar kerja meminta beberapa informasi pribadi seperti NIK, rekening bank maupun asuransi. Pastikan bahwa website tempat kamu mengisi data memiliki awalan “https://” bukan “http://”
- Gaji fantastis. Ini merupakan sebuah senjata bagi lowongan pekerjaan palsu untuk menarik perhatian para jobseeker. Tapi justru kamu harus curiga apabila sebuah lowongan menawarkan gaji yang fantastis, dengan tanggung jawab pekerjaan yang tak seberapa. Alangkah baiknya kamu melalukan riset dengan mencari rata-rata gaji yang diterima disebuah profesi tertentu.
Kuncinya adalah tetap waspada dan berhati-hati , karena lowongan pekerjaan palsu tidak hanya akan merugikan para jobseeker namun juga tentunya akan merusak citra dan reputasi perusahaan yang bersangkutan di mata publik.