Bekerja.id,- Setelah mendapatkan izin beredar dari Kemenkes pada 24 Desember lalu, kini GeNose siap digunakan di stasiun KA mulai 5 Februari 2021 mendatang.
Hari ini (23/01), GeNose mulai di ujicobakan penerapannya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Percobaan ini hanya dilakukan pada hari ini saja.
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan (Menhub), menyebutkan penerapan ini dilakukan agar dapat mengganti rapid antigen sebagai syarat untuk melakukan perjalanan jauh dengan KA.
“Kereta api ini kan tarifnya rendah, jadi kalau antigen lebih mahal daripada tarif, kasihan,” kata Budi. (23/01) – Dikutip dari Liputan6.com (23/01),
Sedangkan Luhut B.P, Menko Maritim dan Investasi, berharap agar biaya tes GeNose tidak melebihi Rp. 20.000/orang untuk sekali tes. Luhut juga menyebutkan bahwa GeNose secara bertahap akan diterapkan di bandara setelah semua stasiun KA menggunakan GeNose.
Menhub juga akan bekerja sama dengan Kemenkes, UGM, dan Satgas Covid-19 untuk mengimplementasikan GeNose ke seluruh transportasi umum di Indonesia.
Luhut sendiri juga mencoba langsung GeNose pada kunjungannya di Stasiun Pasar Senen hari ini (23/01) dan hasilnya pun negatif. Ia juga menghimbau kepada RT/RW, supemarket, dan hotel-hotel untuk menggunakan alat ini sebagai pendeteksi Covid-19.
“Kita akan dorong semua publik area memakai alat ini. Karena ini sudah di-endorse oleh Kementerian Kesehatan. Alat ini yang pertama di dunia, sudah mendapat emergency use authorization (EUA). Jadi saya pikir kita harus bangga buatan Indonesia,” ujar Luhut dikutip dari Kompas (23/01)
GeNose sendiri diklaim memiliki akurasi ketepatan mencapai 90 persen. Setelah mendapatkan izin edar resmi, alat ini dijual dengan harga 62 juta rupiah per alatnya.
Jadi bagaimana sahabat Bekerja? Apakah dengan penggunaan GeNose akan sangat efektif mencegah Covid-19 dan memudahkan mutasi antar kota?