Bekerja.id – Istilah “ritel atau retail” adalah istilah luas yang mencakup industri besar yang mempekerjakan ratusan ribu orang. Akan tetapi bagaimana benarnya seseorang mendeskripsikan apa yang dimaksud bisnis ritel, dan apa yang perlu dipahami individu mengenai industri ini secara umum?
Pengertian Retail
Retail adalah penjualan barang ke pengguna akhir, tidak untuk dipasarkan kembali, tapi untuk dipakai dan dikonsumsi oleh konsumen. Bisnis retail melibatkan pemasaran barang dagangan dari satu titik pembelian langsung ke konsumen yang bermaksud untuk memakai produk itu.
Titik pembelian tunggal bisa berbentuk toko eceran konvensional, situs berbelanja online, atau lewat daftar katalog. Transaksi bisnis ritel ada di ujung rantai produksi. Produsen menjual produk dengan jumlah besar ke pengusaha ritel, dan para retailer berusaha menjual produk dengan jumlah yang serupa ke pembeli.
Mengapa Retail itu Penting?
Setalah mengetahui arti apa itu ritel, setelah itu mengenali mengapa bisnis ritel menjadi penting, selanjutnya bagaimana proses retail.
Proses ritel adalah mata rantai paling akhir dalam rantai pasokan antara produsen dan pembeli. Retail atau retailer adalah pihak yang penting karena memungkinkan produsen untuk fokus pada menghasilkan barang tanpa harus terganggu oleh sebagian besar upaya yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan konsumen dan pemakai akhir yang ingin membeli barang-barang tersebut.
Retail harus membuat pembelian barang mudah untuk konsumen. Itu sebabnya toko retail mempunyai tenaga pemasaran, atau mengapa situs web belanja Internet mempunyai popup layanan pelanggan instant, dan kenapa katalog memiliki deskripsi, dan foto yang menarik.
Retail adalah tentang memperlihatkan produk, mendeskripsikan fitur dan manfaat produk, menyimpan produk, memproses pembayaran, dan lakukan apa saja untuk memperoleh produk yang tepat dengan harga yang cocok untuk konsumen yang tepat di saat yang tepat.
Beberapa retailer tawarkan layanan tambahan untuk transaksi bisnis ritel seperti konsultasi belanja individu dan pembungkus hadiah untuk menambah sesuatu yang ekstra pada pengalaman konsumen retail dan melampaui pengalaman konsumen ritel yang lain.
Fungsi Retail
Retailer banyak memiliki peran penting yang perlu dijalankan untuk memberikan fasilitas penjualan produk. Apa itu fungsi retali? Berikut beberapa di antaranya:
Penyortiran
Produsen menghasilkan barang sama dalam jumlah besar dan suka menjual inventaris mereka ke sedikit konsumen yang membeli banyak.
Sementara pelanggan mengharapkan banyak jenis barang dari produsen yang lain untuk dipilih. Retailer menyeimbangkan keinginan kedua pihak dengan mengumpulkan dan menyeleksi barang dari sumber yang lain dan meletakkannya sesuai keperluan pelanggan.
Membeli dalam jumlah besar
Retail membeli barang dari produsen dan grosir dengan jumlah yang cukup banyak tapi menjual ke konsumen dengan jumlah kecil.
Saluran Komunikasi
Karena retail melibatkan kontak langsung dengan customer akhir, ini membuat saluran komunikasi yang penting untuk perusahaan dan produsen. Pabrikan berusaha untuk menyampaikan keunggulan produk mereka dan penawaran serta potongan harga lewat retail.
Retail bertindak selaku perantara antara perusahaan dan konsumen serta menyampaikan umpan balik yang diberi oleh konsumen kembali ke produsen atau grosir.
Marketing
Tokoretail adalah saluran paling akhir di mana keputusan sebetulnya dibuat. Oleh karena itu, mereka bertindak sebagai saluran marketing penting untuk brand. Penempatan banner, iklan, penawaran, dan strategi yang lain dilakukan oleh produsen untuk tingkatkan pemasaran mereka di toko retail.
Apa Bedanya Retail dan Grosir?
Pedagang grosir menjual dengan jumlah besar tanpa khawatir tentang banyak faktor ritel yang diinginkan customer, seperti merchandise visual. Pedagang grosir tidak mau berurusan dengan sebagian besar konsumen setia pengguna akhir. Kebalikannya, tujuan mereka adalah menjual produk dalam jumlah besar ke sebagian kecil perusahaan ritel.
Sangat sedikit pedagang grosir menjual barang langsung ke pembeli akhir. Umumnya mereka menjual ke toko ritel untuk pasarkan kembali ke customer akhir.
Toko grosir umumnya menjual produk dengan jumlah besar yang memungkinkan mereka untuk menjual pada harga yang lebih rendah dibanding harga ritel yang menjual produk dengan jumlah kecil dari barang dagangan yang terdisplay di beberapa toko yang mempunyai harga sewa tinggi.
Perbedaan besar antara grosir dan ritel adalah pada harga. Harga ritel selalu lebih tinggi dari harga grosir. Alasan untuk ini adalah karena ongkos tambahan pemasaran barang dagangan ke konsumen pengguna akhir — tenaga kerja, sewa, iklan, dan lain-lain ditempatkan ke harga barang dagangan tersebut.
Pedagang grosir tidak harus berhubungan dengan pengeluaran semacam itu , yang memungkinkan mereka untuk menjual barang dengan ongkos lebih rendah.
Bagaimana Rantai Suplai Retail Bekerja?
Rantai pasokan retail terdiri dari produsen, grosir, retail, dan customer (pengguna akhir). Pedagang grosir tersambung langsung ke produsen, sedangkan retailer tersambung ke grosir, dan bukan ke produsen.
Berikut gambaran peran beberapa pemain kunci dalam rantai pasokan ritel :
- Pabrikan manufaktur: Menghasilkan barang, memakai mesin, bahan baku, dan tenaga kerja
- Grosir: Membeli barang jadi dari produsen dan menjual barang-barang itu ke pengecer dengan jumlah besar
- Retailer: Jual barang dengan jumlah kecil ke pengguna akhir dengan harga semakin tinggi, secara teoritis produser memutuskan HET atau harga eceran paling tinggi
- Customer: Membeli barang dari pengecer untuk pemakaian individu
Tetapi, ada pengecualian untuk rantai pasokan tradisional ini.
Catatan : Beberapa perusahaan ritel terbesar di dunia — seperti Walmart dan Amazon.com, contohnya — cukup besar untuk bertemu langsung dengan produsen tanpa perlu pihak grosir untuk menjembatani transaksi.
Karakteristik Retail
Mengenal apa itu ritel sebeneranya bisa dibedakan dari grosir atau manufaktur secara jelas karena karakteristiknya yang lain yang meliputi:
- Kontak langsung dengan pelanggan: Ritel mengikutsertakan kontak langsung dengan konsumen akhir serta sebagai perantara antara grosir dan konsumen atau pabrikan dan konsumen tergantung pada aliran distribusi yang dipakai.
- Hubungan dengan konsumen: Ritel membuat ikatan dengan konsumen dan membantu mereka memutuskan produk serta layanan mana yang harus mereka tentukan sendiri.
- Persediaan barang dengan jumlah kecil: Retailer atau retail umumnya menyimpan barang dengan jumlah kecil dibanding dengan produsen dan grosir.
- Menyimpan barang dengan brand yang berbeda: Retail umumnya menyimpan barang yang lain dengan brand yang lain sesuai keinginan di pasar.
- Kontak konsumen dengan perusahaan: Ritel bertindak selaku perwakilan perusahaan ke konsumen akhir yang memberikan saran dan pendapat ke mereka.
- Mempunyai ruang rak terbatas: Toko retail umumnya mempunyai ruang rak yang paling terbatas dan hanya menyimpan barang yang mempunyai permintaan yang bagus.
- Jual barang di harga maksimal: Karena eceran melibatkan pemasaran produk langsung ke konsumen, itu melihat harga maksimal produk.
Contoh Jenis Toko Retail
Berikut sebagian contoh dari beragam jenis toko ritel tempat konsumen bisa beli produk untuk pemakaian atau konsumsi segera:
Department Store: Ini adalah tipe retail yang menjual beragam barang dagangan yang ditata berdasarkan kategori ke beragam bagian ruangan retail fisik. Beberapa kategori department store termasuk sepatu, baju, produk kecantikan, perhiasan, perlengkapan rumah tangga, dan banyak lagi. Contoh retail department store termasuk Matahari, Hypermart, atau Carefour.
Toko Kelontong dan Supermarket: Jenis ritel menjual semua jenis produk minuman dan makanan, serta produk rumah, baju, dan elektronik pelanggan juga.
Warehouse Retailer: Ini adalah sarana gudang tipe besar tanpa embel-embel yang dipenuhi oleh beragam jenis produk yang dibungkus dengan jumlah besar dan dipasarkan dengan harga lebih rendah dari harga eceran.
Specialty Retailer: Ini adalah spesialis dalam kategori produk tertentu. Toys ‘R’ Us, Victoria’s Secret, dan Nike adalah contoh dari retail khusus.
Convenience Retailer: Umumnya ini adalah sisi dari lokasi retail yang ada di tempat pengisian bahan bakar, dan juga menjual beragam barang dagangan dan produk perawatan mobil dengan harga dan “kenyamanan” premium dari toko konvensional yang lain.
Mobile Retailer: Ini memakai platform ponsel pintar untuk memproses transaksi retail dan mengirim produk langsung ke konsumen.
Internet Retailer: Ini menjual dari situs belanja online dan mengirim pembelian langsung ke konsumen di dalam rumah atau tempat kerja mereka serta tanpa ada biaya dari retailer tradisional. Mereka umumnya menjual barang dagangan di harga lebih rendah dari harga eceran.
Mengenal Retail Marketing
Retail marketing atau pemasaran retail mengacu pada beragam aktivitas yang sudah dilakukan di toko retail oleh pengecer dan brand untuk mempromosikan produk ke konsumen untuk menghasilkan kesadaran, ketertarikan, dan pemasaran.
Dengan kata sederhana, segala hal dimulai dari interior dan eksterior toko retail, hingga iklan dalam toko, penempatan produk, penawaran dan promo, serta sikap perwakilan toko ada di bawah marketing retail.
Contoh Retail Marketing
Ikea sering diambil sebagai contoh terbaik dalam mengaplikasikan strategi marketing retail yang luar biasa. Perusahaan membuat tokonya sebagai labirin untuk hentikan konsumen meninggalkan toko dan pada akhirnya membeli semakin banyak.
Strategi Ritel Marketing yang Efektif
Strategi marketing retail yang lain bisa direncanakan dan digunakan untuk beragam tipe gerai retail. Komponen-komponen yang perlu diperhitungkan saat membuat strategi marketing retail adalah:
- Target Pasar: Segmen pasar yang dilayani oleh gerai retail,
- Format Retail: Ini adalah campuran retail pengecer dan tipe toko (berbasis kepemilikan, berbasis waralaba, toko diskon, dan lain-lain),
- Keunggulan Kompetitif Berkelanjutan: Keunggulan dibanding kompetitor.
Tujuan khusus dari strategi marketing retail untuk membandingkan toko retail dari persaingan dengan mempersiapkan dan mempromosikan keunggulan kompetitif terus-menerus yang mengarah pada kenaikan penjualan.
Kontur strategi marketing retail meliputi:
Branding Retail
Mempersiapkan nama brand, simbol, dan posisi toko retail yang bagus adalah fokus teratas pemasar retail. Konsumen lebih terdorong untuk membeli produk dari toko eceran bermerek dibanding yang tidak bermerek.
Penurunan Harga
Cara terbaik untuk menarik konsumen dengan sediakan barang dengan kualitas (dan kuantitas) yang sama di harga yang lebih rendah dibanding kompetitor.
Diskon dan Penawaran Periode Terbatas
Diskon dan penawaran periode terbatas menambah penjualan untuk saat ini dan bisa membantu marketing dari mulut ke mulut serta memperoleh lebih banyak konsumen (dan pelanggan yang kembali).
Penempatan Strategis
Tempatkan barang secara strategis ke tempat konsumen kemungkinan besar akan membeli adalah strategi yang baik untuk menambah penjualan. Contoh sempurna adalah peletakan produk murah kecil di meja penagihan.
Desain Toko Menarik
Desain toko adalah titik kontak pertama untuk konsumen. Toko didesain untuk beberapa orang yang dilayaninya supaya bekerja lebih baik daripada yang tidak. Peletakan produk yang penuh warna dan ramah anak cocok untuk toko mainan sementara penampilan dan warna berkelas sesuai dengan toko yang menjual setelan pria.
Merchandising
Makin bagus tampilannya di toko, semakin besar kemungkinan konsumen akan membeli. Strategi merchandising visual yang cerdas membantu tingkatkan penjualan secara signifikan.
Program Loyalitas
Program loyalitas direncanakan untuk hubungan perusahaan-pelanggan yang lebih bagus. Program ini mengikutsertakan diskon dan penawaran terbatas untuk pelanggan tetap.
Iklan dalam Toko yang Strategis
Orang sering kali lebih memilih brand yang diiklankan dibanding brand yang tidak diiklankan di toko. Penempatan strategis dari iklan seperti itu bisa lewat cara signifikan meningkatkan penjualan brand atau produk tertentu.
Melatih Karyawan Jadi Lebih Cerdas
Karyawan toko retail memainkan peran yang penting pada proses ambil keputusan pelanggan. Mereka bisa membuat atau merusak keputusan produk pelanggan dengan kontribusi jalinan dan ketrampilan menjual.
Pentingnya Marketing pada Bisnis Retail
Keterikatan retail pada produsen sekarang ini sudah berbeda. Retail atau retailer sekarang ini bisa memiliki merk mereka sendiri, konsumen setia mereka sendiri, serta memiliki kekuatan untuk jual, tingkatkan penjualan, cross selling, atau turunkan penjualan produk apa saja memakai strategi marketing retail cerdas.
Strategi marketing retail yang bagus membantu retail tingkatkan perjalanan konsumen di toko retail dan membuat merasa jika uangnya dihabiskan untuk produk yang akurat.
Pengalaman belanja ritel yang bagus mendorong konsumen untuk beli satu produk walau mereka tidak punya niat untuk melakukannya.
Belanja dari toko ritel bermerek menimbulkan rasa kepuasan dan kepercayaan di antara konsumen.
Penempatan strategis dan desain toko strategis tingkatkan pengalaman konsumen dan membantu retail menjual produk yang memberikan mereka keuntungan terbanyak.
Pembelian selama penawaran masa terbatas membuat konsumen berasa jika mereka sudah capai prestasi luar biasa dengan menghemat uang.
Perubahan pada Industri Ritel Saat Ini
Industri retail berbeda seperti 20 tahun lalu. Ada kenaikan disposable income konsumen, pola hidup mereka bertambah, dan intervensi internet dalam perdagangan sudah menyebabkan banyak ketidakstabilan di bidang retail.
Bahkan beberapa pemodal ventura saat ini lebih memilih startup dengan model usaha eCommerce dibanding model usaha yang melibatkan jaringan distribusi tradisional.
Ini sudah memberikan banyak penekanan pada pemasar dan pengecer untuk meningkatkan penjualan di toko retail, yang pada akhirannya menyebabkan semakin banyak fokus pada pengalaman konsumen. Strategi dibuat untuk meningkatkan hubungan dengan konsumen dan membuat mereka masih tetap ada di toko semudah mungkin.
Walmart menganggap serius slogannya “kepuasan terjaga”. Perusahaan melatih pegawainya untuk menyapa konsumen, dan membantu mereka dengan sikap perpecahan masalah mereka..
Banyak brand perusahaan retail saat ini lebih fokus pada taktik neuromarketing seperti lebih fokus pada retail, promo ajakan bertindak, dan strategi eye-level positioning bersama dengan taktik harga dan kenyamanan untuk meningkatkan hubungan pelanggan dan untuk meningkatkan penjualan mereka.