Rickwiese.com – Menurut laman East Ventures, Saas adalah sebuah layanan berbasis cloud computing untuk memberikan layanan melalui aplikasi yang dapat diakses oleh user secara online.
Produk SaaS juga berarti sebagai alat yang dirancang untuk menjalankan program tertentu. Seperti dalam pengelolaan teks maupun manajemen konten, yang sekarang banyak dibutuhkan di era digital ini.
Tidak heran apabila startup berbasis SaaS mempunyai keunggulan yang dapat dipertahankan. Selain itu eksistensi startup berbasis SaaS menjadi incaran investor untuk dikembangkan lebik baik lagi.
Menurut data Market Watch, produk SaaS diprediksi mengalami peningkatan sebesar 21,2 persen hingga tahun 2023 mendatang di seluruh dunia.
Saga Iqranegara selaku Pendiri Asosiasi Digital Kreatif, dikutip dari laman Bisnis menerangkan bahwa peluang bisnis pasar SaaS akan semakin besar seiring dengan perekembangan digitalisasi serta perkembangan gaya hidup masyarakat yang bergantung dengan teknologi.
Ia pun menilai, bahwa layanan berlanggan dari luar negeri menjadikan fenomena tersebut sebagai faktor yang mendukung para investor maupun perusahaan ventura memburu portfolio baru.
Tantangan Bisnis SaaS
Selain itu, Saga juga mengatakan masih ada tantangan bagi bisnis SaaS. Salah satu kendala bagi pelaku bisnis SaaS terkait dengan mekanisme pengadaan barang jasa dengan model lama.
Baginya, penggunaan SaaS lebih banyak digunakan oleh segmen B2C (Business to Customer). Sedangkan untuk B2B (Business to Business) dan B2G (Business to Goverment) masih terkendala mekanisme barang jasa model lama.
Menurut informasi yang disampaikan laman East Ventures, sebenarnya masih banyak tren yang dapat memperbesar pasar SaaS di kawasan Asia Tenggara.
Tetapi masih ada hambatan yang harus diperbaiki bagi perusahaan seperti infrastruktur yang belum mendukung secara maksimal sehingga belum bisa digunakan untuk teknologi tersebut