Bekerja.id, JAKARTA – Harga Bitcoin mencapai lebih RP342 juta per koin atau sekitar US$24.000 per koin Bitcoin (BTC). Menurut Manajer Umum Trading View, Pierce Crosby mengatakan kenaikan harga telah terhenti saat ini, namun di masa depan akan ada kemungkinan tren ini naik kembali.
“Saat ini masih ada hambatan yang sangat dekat untuk Bitcoin,” ucap Crosby dikutip dari laman Cointelegraph Rabu (23/12/2020).
“Performa baru-baru ini menunjukan seperti parabola, namun tidak ada peristiwa negatif terhadap jangka pendek yang diprediksikan,” ujarnya.
Bitcoin telah mencapai harga US$19.982 pada 1 Desember 2020 sebelum kembali dari US$1.000, pecapaian ini menjadi harga tertinggi Bitcoin sepanjang masa 2017. Setalah keadaan stabil, BTC akan terus meningkat hingga menembus harga US$20.000 hingga memasuki harga level historis tersisa di atas.
Pada masa lalu, pendinginan Bitcoin bisa menghasilkan uang dengan mengalir ke altcoin, untuk menciptakan harga positif untuk aset digital selain Bitcoin (BTC). Bagaimanapun tetap tidak yakin dengan altcoin,” ujar Crosby.
“Pada Altcoin yang saya kurang percaya terdapat pada rotasi ke ‘mata uang’ terjadi,” katanya. “Mata uang utama” yang mengacu pada mata uang kripto yang mempunyai kapitalisasi pasar besar.
Selain itu”Kita punya harapan rotasi kembali ke alts pada musim semi, namun bagi ‘pecinta alt’, Bitcoin berada pada pijakan yang relatif lebih kuat,” lanjutnya.
Micro Strategy dan MassMutual sebagai contoh untuk arus utama keuangan yang terjun ke kereta Bitcoin, menginvestasikan sejumlah modal besar.